Senin, 22 November 2010

Rp 8 Miliar Untuk Rehabilitasi Kebun Salak Pondoh

Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengalokasikan dana Rp 8 miliar untuk merehabilitasi perkebunan salak pondoh yang terdampak letusan Gunung Merapi.
Dana itu akan dikelola pemerintah daerah setempat. "Dananya sekitar Rp 8 miliar," kata Sekretaris BNPB Fatchul Hadi usai rapat lanjutan mengenai penanganan bencana di Kantor Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (22/11/2010). Namun, untuk mencairkan dana tersebut, masih menunggu revisi ABPN tahun anggaran 2010 yang tenggat waktunya tinggal 1,5 bulan lagi. Mengenai pengelolaan dananya, akan menjadi tanggung jawab pemerintah DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. Sekretaris Menko Perekonomian, Indroyono Susilo, menambahkan penggunaan itu antara lain untuk membayar orang-orang yang membantu merehabilitasi perkebunan salak pondoh di lereng Merapi. Berkat kerja mereka, perkebunan salak yang tertutup abu vulkanik masih berproduksi. "Di sana itu ada banyak pemuda, karang taruna, dan TNI yang semuanya berjumlah 11 ribu orang. Mereka akan bekerja menyiangi kebun supaya tidak mati. Nah, uang itu untuk ongkos kerja," katanya. Menurut Indroyono, saat ini memang sudah dimulai tahap pemulihan kembali kesejahteraan penduduk yang terkena dampak Merapi sambil menunggu erupsi mereda. Meski tahap tanggap darurat masih diberlakukan dan status Merapi tetap awas. "Sambil menunggu perlahan-lahan dampak dari erupsi ini menurun, maka sekarang diupayakan kegiatan pemulihan kesejahteraan rakyat. Ada dua program, yang langsung terkait dengan penanganan dampak darurat dan pemulihan kesejahteraan masyarakat," tutupnya.

3 komentar: